Ranu Kumbolo, Sejuk di Mata Sejuk di Hati


Pesona Ranu Kumbolo memang menjadi daya tarik utama bagi para pendaki gunung semeru, bahkan wisatawan umum juga banyak yang datang untuk melihat keindahannya. Ranu Kumbolo terletak di jalur pendakian gunung semeru dan menjadi tempat paling favorite untuk mendirikan tenda atau ngecamp sebelum melanjutkan pendakian menuju puncak semeru. Ranu kumbolo berada pada ketinggian 2.400 Mdpl dengan suhu minimal bisa mencapai -5 sampai -20 derajat celcius. Karena keindahanya itulah membuat saya juga ikut penasaran ingin melihat langsung pesona ranu kumbolo. Setelah mencari-cari informasi bagaimana caranya ke ranu kumbolo dan apa saja persyaratanya, maka saya mencoba melakukan perjalanan menuju ranukumbolo. Rencana awal saya sebenarnya ingin melakukan pendakian ke gunung semeru, tapi karena sesuatu dan lain hal perjalanan saya hanya sampai di ranu kumbolo dan oro-oro ombo saja.

Setelah semuanya mantap persiapan dan rencananya, 27 desember 2018 saya berangkat menuju malang dengan naik bis pahala kencana, pastinya tiket sudah saya pesan jauh-jauh hari karena efek libur tahun baru jadi kawatir kehabisan tiket jika pesan mendadak. Perjalanan dari jakarta sampai ke malang memerlukan waktu sekitar 18 jam. Singkat cerita 28 desember 2018 saya sampai di terminal arjosari malang, kemudian saya berganti angkutan  yaitu naik angkot menuju pasar tumpang, angkot yang saya naiki cirinya angkot warna putih dengan kode AT (Arjosari - Tumpang). Perjalanan dari terminal arjosari sampai ke tumpang membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Setelah kurang lebih 45 menit sampailah di pasar tumpang dan saya turun disini. Setelah turun saya mencari basecamp jeep yang sudah di tentukan oleh tim untuk titik kumpul sebelum menuju gunung semeru. 28 desember sekitar tengah malam beberapa rombongan sudah berkumpul dan menginap semalam di basecamp tumpang karena esok harinya akan berangkat menuju ranupani.


pahala kencana (jakarta - malang)

Tanggal 29 desember jam 07.00 saya dan rombongan berangkat dengan menggunakan jeep yang sudah dipesan jauh-jauh hari. Sebelum itu kita mampir ke sebuah puskesmas atau klinik didaerah sekitar tumpang untuk cek kesehatan, karena salah satu syarat naik ke semeru harus cek kesehatan minimal  1 hari sebelum naik gunung. Waktu tempuh dari pasar tumpang menuju ranupani kurang lebih 2 jam lamanya. Setelah 2 jam perjalanan akhirnya sampai di ranupani yang merupakan desa terakhir atau juga tempat perijinan menuju gunung semeru. Sambil menunggu salah satu teman melakukan simaksi, saya menyempatkan packing ulang peralatan dan mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Setelah urusan simaksi selesai kami dan semua rombongan dikumpulkan disuatu ruangan untuk melakukan breafing sebelum pendakian. Setelah urusan breafing selesai akhirnya jam 12.00 dimulai perjalanan menuju gunung semeru.

persiapan berangkat di tumpang

ranupani

balai besar TNBTS

tempat para pendaki menunggu

infonya masih belum bisa melayani saat saya kesini

ruangan breafing latar belakang ranupani

suasana antrian mengurus simaksi

sesi breafing sebelum pendakian


Basecamp - Pos 1 ( 2 Jam 15 Menit )

Awal perjalanan treknya berupa jalan beraspal yang lebar dan menurun, anggap saja ini bonus di awal perjalanan. Setelah berjalan beberapa menit sampailah di gerbang utama pendakian gunung semeru, gerbang ini berada di sebelah kanan jalan dan disini juga tempat pengecekan simaksi. Dari gapura ini kemudian belok kanan mengikuti jalan setapak yang masih bagus namun treknya langsung menanjak. Setelah beberapa menit lagi ketemu pertigaan kecil, ambil jalur yang arah kekiri untuk menuju ke jalur pendakian gunung semeru. Treknya masih bagus dengan jalan setapak yang di cor, tetapi jalanan sudah mulai menanjak. Terus berjalan seakan-akan jalurnya mengelilingi bukit jadi kelihatanya seperti jauh sekali. Sepanjang jalur pendakian terdapat pipa air yang bisa juga  dijadikan patokan agar kita tidak salah jalan.  Setelah jalan santai dan nafas sudah mulai ngos-ngosan serta lutut sudah panas akhirnya sampai di pos 1. Pos 1 berada tepat di tikungan jalur dan terdapat warung yang menjajakan daganya, disini istirahat sejenak sekedar minum dan membeli semangka serta  merenggangkan otot-otot kaki.


gerbang pendakian, dibelakang saya jalur menuju pendakian semeru

pos 1


Pos 1 - Pos 2 ( 30 Menit )

Setelah cukup beristirahat di pos 1 kemudian di lanjutkan lagi perjalananya. Trek menuju pos 2 masih sama dengan trek sebelum pos 1 yaitu jalan yang sebagian di beton dengan sebelah kiri jalur pipa air dan kondisi masih  landai tapi cenderung terus menanjak.  Jarak dari pos 1 menuju pos 2 menurut saya yang paling pendek. Setelah jalan santai dengan trek yang masih sama akhirnya sampailah di pos 2. Pos 2 masih sama persis  seperti pos 1, masih ada warung dan yang membedakan disini ada sebuah bangunan pos dan toilet, tetapi toiletnya sepertinya sudah tidak berfungsi.


jalur setelah pos 1

pos 2


Pos 2 - Pos 3 ( 1 Jam 20 Menit )

Setelah cukup beristirahat di pos 2 perjalanan dilanjutkan kembali menuju pos 3. Trek menuju pos 3 jalurnya sudah mulai jalan tanah  dan disini jalurnya menurun, jadi bisa di bilang ini bonus dan  lumayan panjang.  Setelah melewati jalanan yang menurun tidak lama kemudian melewati Watu Rejeng, di watu rejeng saya  tidak istirahat, tapi tidak lupa untuk mengabadikan momen di lokasi ini. Setelah meninggalkan watu rejeng tidak lama setelah itu  sampai di jembatan merah. Di jembatan ini juga tidak istirhat, hanya sekedar mengabadikan momen dan pastinya cekrek cekrek saja. Kemudian setelah meninggalkan jembatan merah lalu bertemu jalan yang sedikit menanjak dan sedikit mengitari bukit. Setelah jalan santai dan sedikit ngos-ngosan akhirnya sampai juga di pos 3. Pos 3 ditandai dengan sebuah bangunan gardu pos dan warung. Disini istirahat lumayan agak lama, disini juga mulai berasa hawa dinginnya karena hari sudah menjelang sore.

watu rejeng

jembatan merah

pos 3

Pos 3 - Pos 4 ( 2 jam )

Setelah cukup beristirahat di pos 3, perjalanan dilanjutkan kembali dan disini hawa dingin sudah mulai masuk tubuh.. Selepas pos 3 langsung ketemu tanjakan yang lumayan aduhai dan lumayan panjang, disini juga saya sedikit masuk angin dan mengeluarkan sedikit isi perut. Terus berjalan mengitari bukit dengan trek yang menanjak dan akhirny ketemu juga jalan yang landai, tetapi kadang ketemu jalan yang sedikit naik dan kadang menurun. Disini masalah kaki mulai muncul, kaki saya sering kram, bahkan beberapa kali kramnya luar biasa bikin meringis. Akhirnya masalah kram bisa diatasi dan pelan-pelan terus berjalan dan haripun sudah mulai gelap. Alhamdulillah akhirnya  jauh didepan sana diantara samar-samar kegelapan terlihat secercah harapan yang membuat semangat muncul kembali yaitu danau yang cantik nan mempesona, ya ..itu lah ranu kumbolo. Akhirnya saya sampai di pos 4 sudah gelap, mungkin sekitar jam setengah 7. Pos 4 berada tepat di depan ranu kumbolo, jika siang hari dan cuaca cerah pos 4 merupakan pos yang paling indah panoramanya. di pos 4 saya hanya duduk sebentar karena kaki hampir kram kembali, tetapi alhamdulillah bisa diatasi.


Pos 4 yang dilingkari warna kuning

Pos 4 - Ranu Kumbolo ( 30 Menit)

Setelah kaki sedikit kuat perjalanan dilanjutkan kembali menuju tempat camp ranu kumbolo, disini saya ambil jalan lurus bukan jalan yang menurun. Setelah berjalan santai di sisi ranu kumbolo, akhirnya sampai juga di ranu kumbolo. Disini sudah ramai dan banyak sekali tenda-tenda yang berdiri dan teman rombongan saya sudah dari tadi bersantai ria. Setelah sampai di tenda langsung istirahat, karena hawanya sudah mulai dingin. Urusan ibadah dan isi perut selesai saya langsung masuk ke sleeping bag dan istirahat, karena rencana esok hari melanjutkan lagi perjalanya menuju kalimati.

 
pagi di hari kedua di ranu kumbolo

pagi di hari kedua di ranu kumbolo
pagi di hari kedua di ranu kumbolo

Esok hari setelah bangun tidur ternyata cuaca di ranu kumbolo sedang hujan badai, hujan cukup besar dan anginya cukup kemcang, jadi kami menunggu situasi aman untuk melanjutkan perjalanan ke kalimati. Tetapi setelah ditunggu sampai siang bahkan sampai sore hari, badai hujan tidak kunjung berhenti. Akhrinya rombongan mengadakan breafing apakah mau di lanjut ke kalimati atau stop sampai di ranukumbolo saja. Akhirnya sebagian besar dari rombongan memutuskan stop saja karena kondisi kurang mendukung, dengan berat hati juga saya ikut mendukung keputusan untuk tidak melanjutkan ke kalimati, tetapi ada 2 orang dari tim tiba-tiba ingin lanjut ke kalimati dengan ikut rombongan lain. Seetelah saya menunggu kondisi cuaca hingga malam badai tak kunjung berhenti dan  akhirnya memutuskan tidur kembali sampai esok hari dan keesokan harinya alhamdulillah cuaca ranu kumbolo sagat cerah dan cenderung panas. Karena sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan ke puncak semeru akhirnya saya hanya menikmati keindahan ranu kumbolo dan oro-oro ombo. Sebenarnya ada sedikit kecewa tidak sampai puncak semeru, tetapi masih bersyukur bisa melihat keindahan panorama ranu kumbolo dan oro-oro ombo, insya allah suatu saat nanti akan kembali ke semeru lagi.














Setelah 2 malam di ranu kumbolo dan setelah cukup puas menikmati keindahan ranu kumbolo dan oro-oro ombo sekitar jam 13.00 kembali ke basecamp ranupani. Perjalanan turun tetap full tim, dan waktu tempuh saat turun sekitar 3 jam dengan berjalan santai. Kami hanya melakukan istirahat di pos 2 saja saat turun. Pukul 16.00 akhirnya sampai di basecamp dan langsung mengisi perut dan keperluan lainya dan tepat jam 18.30 langsung naik jeep menuju tumpang.


Transportasi dari Jakarta ke Basecamp Ranupani :
  • Jakarta - Malang : Bis Pahala Kencana
  • Terminal Malang - Tumpang : Angkot kode AT
  • Tumpang - Ranupani : Menyewa Jeep
  • Ranupani - Tumpang : Menyewa Jeep 
  • Tumpang - Terminal Malang : Angkot kode AT
  • Malang - Jakarta : Bis Pahala Kencana

0 Comments