Gunung Andong terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung Andong mempunyai tiga puncak, yaitu Puncak Makam, Puncak Jiwa (Andong) dan Puncak Alap-alap. Titik tertingginya yaitu Puncak Jiwa dengan ketinggian 1.726 Mdpl. Selain tiga puncak tersebut, ada nama yang cukup terkenal sebagai icon gunung andong yaitu jembatan setan. Jembatan setan ini menghubungkan puncak jiwa dan puncak alap-alap. Gunung Andong cocok sekali untuk pendaki pemula karena tidak terlalu tinggi dan jalurnya tidak terlalu sulit. Oleh karena itu gunung ini menjadi sangat favorite baik untuk pendaki pemula maupun wisata umum. Gunung Andong mempunyai beberapa basecamp sebagai titik awal pendakian.
Adapun beberapa basecamp tersebut diantaranya :
- Dusun Sawit
- Dusun Pendem
- Dusun Gugik
- Dusun Temu
- Dusun Kudusan
- Dusun Sekararum
Dari keenam basecamp tersebut, yang paling favorite adalah basecamp sawit.
Saya mencoba mendaki gunung andong sendirian dari jakarta dengan menggunakan bus dan rencana melewati basecamp sawit. Ternyata sangat gampang sekali rutenya jika kita menggunakan angkutan umum. Dari jakarta saya menggunakan bus Trans Jawa (Putera Mulya Dobel Decker), kebetulan juga sedang ada promo jakarta - solo Rp. 50.000. Jam 07.00 berangkat dari terminal pulo gebang dan bus langsung lewat tol trans jawa. Karena bus full tol, jadi tidak melalui jalur biasa salatiga, malainkan langsung keluar di gerbang tol colomadu kartosuro. Dari depan pintu tol kemudian lanjut lagi menuju salatiga menggunakan bus safari dan turun di Pasar Sapi (Salatiga) sekitar jam 16.00 ditemani hujan yang cukup deras.
|
Bus Trans Jawa |
|
|
Perempatan Pasar Sapi belok kanan arah magelang |
|
Angkutan Pasar Sapi - Pasar Ngablak |
|
Pasar Ngablak dengan latar belakang gunung andong |
|
Basecamp Sawit |
Dari Pasar Sapi kemudian dlanjutkan kembali naik angkutan umum sejenis Elf dengan jurusan Pasar Sapi - Pasar Ngablak. Perlu diketahui juga bahwa angkutan ini terakhir jam 5 sore. Seandainya diatas jam 5 masih ada, berarti anda sedang beruntung. perjalanan ke pasar ngablak kurang lebih 45 menit dengan menempuh jarak kurang lebih 17 Km. Dari pasar ngablak saya melanjutkan menuju basecamp sawit dengan naik ojek dan lumayan ternyata jaraknya kurang lebih 5 Km. Sampai Basecamp masih ditemani hujan rintik rintik dan langsung melapor ke pos dengan mengisi data dan membayar tiket pendakian. Setelah beres urusan perijinan kemudian istirahat di basecamp sampai subuh, karena rencana setelah sholat subuh baru mendaki ke puncak gunung andong.
Basecamp - Gerbang Pendakian Andong (10 Menit)
Setelah istrahat cukup lumayan, sehabis sholat subuh dimulai perjalanan menuju puncak gunung andong. Saat berangkat hanya saya seorang, karena kebanyakan sore dan malam hari pendakian ke puncak. kenapa saya subuh baru berangkat, karena saya memang rencana tektok dan menginap di basecamp. Jam 04.30 saya mulai berangkat ditemani gelap dan sejuknya suasana pegunungan dan baru bertemu rombongan di gerbang utama pendakian. tapi di percabangan jalur saya memisahkan diri, sehingga saya terus berjalan sendiri sampai pos 3 baru bertemu rombongan lagi ada yang naik dan ada yang turun. jalur dari basecamp sampai gerbang utama merupakan jalan beraspal dan sebagian jalan sudah di beton dengan lumayan lebar dan kondisi jalur menurun.
|
jalan masih beton selepas keluar perkampungan..gambar diambil saat turun |
|
gerbang pendakian andong..gambar diambil saat turun |
Gerbang Pendakian Andong - Pos 1 (15 Menit)
Setelah melewati gerbang utama kemudian melalui jalan kecil namun masih lebar sudah dicor dan sedikit menanjak. Kurang lebih 100 meter ada gerbang yang terbuat dari kumpulan botol air mineral sebagai batas perkebunan dan hutan. Setelah gerbang tersebut jalur pendakian berubah menjadi jalan berundak yang lumayan menanjak sampai percabangan jalur. Di percabangan ada 2 jalur, yaitu kekanan jalur lama dan ke kiri jalur baru. Saya mencoba melalui jalur baru karena jalur ini sampai pos 1 landai dan sedikit bonus sekitar 100 meter. Beberapa menit kemudian sampailah di pos 1 (Kemuning), pos ini berupa gubug yang masih kokoh tepat disisi kiri jalur yang landai dan dikelilingi pepohonan yang cukup rindang.
|
Percabangan jalur |
|
Pos 1 Kemuning |
Pos 1 - Pos 2 (20 Menit)
Di pos 1 saya terus berjalan karena kondisi gelap dan sendirian dan kebetulan masih kuat nafasnya. Di dekat pos 1 juga terdapat sungai kecil yang terdapat airnya jadi bisa menjadi pundi pundi air, tapi entahlah jika di musim kemarau apakah masih ada aliran airnya. Setelah beberapa meter dari pos 1, jalur mulai menanjak lagi berupa jalan tanah berundak yang berkelok kelok yang membuat kaki cepat panas. Dengan jalan perlahan dan penuh kesabaran akhirnya sampailah di Pos 2 (Dewandaru). Pos ini berupa bangunan gubug yang masih kokoh dengan sisi belakang jurang terdapat pipa air dan airnya terus mengalir yang sudah di disimpan dalam tong ukuran besar sehingga bisa untuk menambah pundi pundi air.
|
Pos 2 Dewandaru |
Pos 2 - Pos 3 (30 Menit)
Di pos 2 istirahat sejenak 10 menit mengatur nafas dan membuka jaket karena hawa sudah menjadi panas dan kondisi sudah mulai terang. Setelah cukup istirahat kemudian lanjut kembali dan setelah pos langsung menghadapi kenyataan jalur lebih menanjak dan berkelok dengan kondisi jalan tanah agak becek karena semalam hujan. Mendekati pos 3, kondisi jalan semakin terjal dan becek dan harus berhati hati karena sisi kiri merupakan jurang yang cukup dalam. Setelah beberapa menit sampailah di Pos 3 ( Watu Wayang) dibarengi dengan sunrise yang cukup indah walaupun sedikit tertutup awan. Pos 3 merupaka titik temu antara jalur lama dan jalur baru. Kondisi pos 3 berupa gubug yang kokoh dan didepan pos terdapat batu besar dengan sisi kiri berupa jurang yang cukup dalam.
|
tanjakan menuju pos 3..Pos 3 sudah terlihat didepan |
|
Pos 3 |
|
View dari Pos 3 |
Pos 3 - Puncak Makam (12 Menit)
Di Pos 3 bersitrahat sejenak sambil menikmati sunrise yg indah dengan tidak lupa mengabadikan momen indah tersebut. Setelah cukup beristirahat dan poto poto kemudian dilanjutkan kembali perjalananya dengan melewati jalur berundak dari bebatuan dengan sisi kiri jurang dan sisi kanan tebing. tidak terlalu lama akhirnya sampailah di pertigaan puncak makam dan puncak andong. Lurus menuju puncak makam kurang lebih 50 meter dan belok kanan menuju puncak andong. Saat sampai dipuncak kondisi cerah dan kadang berubah berkabut. Sudah cukup banyak tenda tenda para pendaki yang berdiri.
|
Puncak Makam |
Setelah sampai puncak dan beristirahat di warung yang kebetulan buka saat itu kemudian dilanjutkan kembali menuju puncak Alap alap melalui jembatan yg fenomenal yaitu jembatan setan. Jembatan setan merupaka jalur sempit lebarnya kurang dari 2 meter dengan sisi kanan kirinya jurang yang cukup dalam.
Setelah puas berpoto poto dan menikmati indahnya alam dari puncak andong. jam 09.30 kemudian kembali ke basecamp dengan berjalan santai. Puncak andong sampai basecamp membutuhkan waktu 45 menit dengan jalan santai.
Estimasi Biaya Transportasi dari Jakarta (Februari 2019) :
- Jakarta - Kartosuro : Rp. 50.000 (Bus Trans Jawa Putera Mulya..Promo)
- Kartosuro - Salatiga (Pasar Sapi) : Rp. 15.000 (Safari)
- Pasar Sapi - Pasar Ngablak : Rp. 8.000 (Angkutan Elf/Minibus)
- Pasar Sapi - Basecamp Sawit : Rp. 15.000 (Ojek)
- Tarif Pendakian Andong : Rp. 8.000