Gunung Kelud terletak di Jawa Timur, atau lebih tepatnya di perbatasan antara kabupaten kediri, kabupaten blitar dan kabupaten malang. Gunung kelud mempunyai ketinggian 1731 Mdpl dan merupakan salah satu gunung paling aktif di indonesia. Kali ini saya melakukan perjalanan sendiri dari jakarta menuju gunung kelud via tulungrejo, blitar. Perjalanan ke gunung kelud direncanakan tektok atau tidak melakukan camp karena setelah mencari informasi, pendakian gunung kelud via tulungrejo cukup sehari. Perjalanan di mulai pad 19 Juli 2019 dan saya menggunakan kereta api matarmaja jurusan malang, yang tiketnya sudah jauh-jauh hari saya pesan. Singkat cerita pada 20 Juli 2019 jam 06.15 saya sampai di stasiun wlingi. Menurut info yang saya dapat, stasiun ini akses paling dekat jika hendak ke gunung kelud via tulungrejo. Setelah sampai di wlingi langsung menuju ke warung untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan sekaligus juga mencari informasi transportasi apa saja yang bisa di gunakan menuju ke basecamp kelud. Setelah urusan mencari info dan sarapan selesai, selanjutnya naik ojek pangkalan menuju basecamp kelud. Untuk angkutan angkot atau bis tidak ada, tetapi ojek online sudah ada, tapi setelah di cek harga ojek pangkalan harganya lebih murah.
KA Matarmaja (Pasar Senen - Malang) |
Stasiun Wlingi |
Singkat cerita setelah perjalanan kurang lebih 25 menit menggunakan ojek, sampailah di basecamp tulungrejo. Disini masih sepi dan hanya terlihat beberapa orang saja, ada 1 rombongan yang sedang packing dan ada 2 anak muda yang juga hendak mendaki ke gunung kelud. Setelah melakukan pembayaran administrasi dan meninggalkan KTP istirahat sejenak sambil mencari barengan siapa tau ada. Setelah mencari cari barengan, akhirnya saya bergabung dengan 2 remaja dari surabaya , jadi saya ada teman di perjalanan menuju puncak gunung kelud.
Gapura Selamat Datang - Pos 1 ( 45 Menit )
Jam 07.30 mulailah pendakian dan dari basecamp menuju kawah gunung kelud. Awal perjalanan saya menggunakan jasa ojek menuju gerbang pendakian, karena tiket sudah termasuk jasa ojek. Setelah 5 menit naik ojek sampailah di gapura yang bertuliskan kelud tracking dan idisni batas akhir ojek. Pendakian dimulai disini dan tidak lupa untuk berfoto di gapura ini. Dengan pelan tapi pasti, kita bertiga menyusuri hutan kelud yang sedikit demi sedikit mulai menanjak tapi masih cenderung landai. Terus berjalan lama kelamaan kedua teman yang tadi bareng mulai menjauh, dan akhirnya saya persilahkan mereka berdua berjalan duluan. Akhirnya saya berjalan sendiri di tengah hutan yang masih asri dan sesekali melintasi pohon bambu dan pisang. Jalan mulai menanjak dengan kontur tananh dan jalan setapak dengan kondisi bagus dan jelas. Akhirnya sampailah saya di pos 1 (Srenggono Bule). Pos 1 di tandai dengan sebuah bangunan yang cukup kokoh di kanan jalur, bisa untuk istirahat dan juga bisa mendirikan 1 sampai 2 tenda. Disini saya bertemu 1 orang yang sedang turun setelah memandu rombongan hanya sampai pos 1 dan bertemu 2 orang yang kemungkinan penduduk setempat yang sedang mencari kayu.
Pos 1 Srenggono Bule |
Pos 1 - Pos 2 ( 40 Menit)
Setelah cukup beristirahat di pos 1, kemudian saya melanjutkan kembali perjalananya menuju pos 2. Trek menuju pos 2 lebih menanjak dengan kontur jalan tanah sedikit berpasir dan campuran batu-batu kecil. Terus berjalan dalam kesendirian melewati hutan yang makin lama makin lebat dan jalur yang makin menanjak. Kemungkinan jika musim hujan jalurnya sangat licin. Kadang ada rasa takut dalam hati karena lebatnya hutan, siang hari saja berasa kayak mistis apalagi jika pendakian malam hari. Saya terus berjalan dengan santai dan akhirnya sampai juga di Pos 2 (Rewondho Geni). Pos ini di tandai dengan bangunan dari kayu dan bambu . Di pos 2 istirahat sejenak sambil menikmati suara alam yang merdu, karena letak posnya benar benar di tengah hutan.
Pos 2 Rewondho Geni |
Pos 2 - Kawasan Singo Ludoyo ( 60 Menit )
Setelah cukup beristirahat saya langsung melanjutkan kembali perjalananya. Trek setelah pos 2 lebih menanjak dan hutan nya semakin lebat. Banyak sekali melewati pohon-pohon besar, jadi menambah kesunyian dan sedikit menambah perasaan takut dan merinding, apalagi ditambah kabut yang lumayan tebal. Di sini juga saya lebih berhati hati karena sisi jalur terdapat jurang yang cukup dalam dan jurang ini tertutup oleh rumput-rumput tinggi. Akhirnya setelah pelan-pelan berjalan sampai di gapura yang bertuliskan Anda Memasuki Kawasan Singo Ludoyo.
Kawasan Singo Ludoyo |
Kawasan Singo Ludoyo - Puncak Bayangan ( 20 Menit )
Di kawasan singo ludoyo saya terus berjalan dan tidak istirahat, karena perasaan saya sedikit merinding dengan suasananya yang cukup sunyi. Trek selanjutnya mulai landai dan mulai keluar dari kawasan pohon-pohon besar, jadi sedikit terang dan hangat terkena sinar matahari yang malu memancarkan cahayanya. Tidak lama berjalan sampailah di puncak bayangan atau camp area. Disini cukup lumayan untuk mendirikan tenda dan sudah ada 1 tenda yang berdiri, tapi entah ada penghuninya atau tidak soalnya tidak bertemu orang sama sekali dari selepas pos 1 hingga puncak bayangan. Tempatnya sangat terbuka namun berada tidak jauh dari jurang yg lumayan dalam.
Puncak Bayangan atau Camp Area |
Puncak Bayangan - Puncak Kawah Kelud ( 2 Jam 30 Menit)
Setelah cekrak cekrek sebentar di puncak bayangan saya langsung melanjutkan lagi perjalananya. Trek selanjutnya mulai menurun dengan jalan berbatu dan kemudian setelah ini langsung bertemu dengan turunan yang sangat curam. Disinilah awal jalur punggungan naga, sayang sekali tertutup kabut sehingga tidak bisa melihat dengan jelas keindahan jalurnya. Disini saya bertemu dengan rombongan dari blitar sebanyak 4 orang yang kebetulan saya bertemu pengantarnya di pos 1. Saya ikut bergabung dengn rombingan ini dari sini sampai kembali ke basecamp. Turunan curam dengan kontur trek batu dan sisi kanan jurang yang cukup dalam harus benar benar hati-hati walaupun ada bantuan tali yang sudah dipasang. Bisa membayangkan saat turun saja susah, apalagi nanti pas kembali pasti menanjak dan lebih susah.
cekrek bentar denganlatar belakang punggungan naga yang tertutup kabut |
Turunan curam menuju punggungan naga |
punggungan naga tertutup kabut tebal |
Setelah melewati turunan yang cukup curam kemudian memasuki jalan yang datar dan kanan kiri tertutup rumput yang cukup tinggi. Disini wajib berhati hati karena disamping jalanya yang kecil kurang lebih hanya 1 meter lebarnya, tetapi kanan kiri juga merupakan jurang yang sangat dalam, jadi jika salah injek langsung masuk jurang. Terus berjalan dengan santai, kadang ketemu tanjakan tidak begitu terjal dan akhirnya bertemu dengan jalur percabangan. Jika lurus menuju kawah dan ke kanan menuju air terjun kilisuci. Jalur ke air terjun sangat curam dan dalam, setelah itu masuk kawasan Camp Lembu Suro yang ditandai dengan gapura kecil bertuliskan camp lembu suro dan ilalang yang cukup tinggi. Tidak lama kemudian melewati tanah lapang yang cocok untuk mendirikan tenda.
ilalang di jalur punggungan naga dan kanan kiri jurang cukup dalam |
camp lembu suro |
Istirahat sebentar disini bareng rombongan tadi dan diskusi apakah mau lanjut ke kawah atau tidak karena cuaca yang kurang mendukung dan kabut yang sangat tebal. Setelah berdiskusi akhirnya memutuskan tetap dilanjutkan perjalananya menuju puncak. Baru 15 menit berjalan langsung bertemu tanjakan yang cukup curam berupa dinding batu besar. Kita harus memilih jalan batu yang memang tidak ada bekas tapak kaki alias pilih jalan sendiri. Sempat berpoto poto di disini dalam kondisi kabut sangat tebal. Dan disini juga bertemu dengan barengan saya yang 2 orang dari surabaya sedang turun dari puncak. Setelah berjalan cukup berhati-hati dengan tanjakan batu di campur kerikil lumayan panjang, akhirnya sampai juga di puncak kawah. Ucap syukur akhirnya bisa sampai di puncak kawah walaupun kondisi puncak kawah kurang mendukung karena kabut yang sangat tebal dengan jarak pandang hanya 4 - 5 meter saja.
poto bareng di batu besar yang curam dan menjelang puncak kawah |
melipir pinggir dinding batu cukup besar sebelahnya jurang |
Akhirnya setelah puas menikmati kabut di puncak kawah, tepat jam 14.00 kembali turun menuju basecamp. Saya dan rombongan turun dengan sangat hati hati dan hanya istirahat sebentar di tanjakan sebelum camp area dan istirahat sebentar di pos 2. Dari Puncak kawah hingga basecamp hanya beremu dengan 1 rombongan di puncak bayangan dan rombongan ini juga bertemu saya di basecamp saat sedang packing. Bertemu pendaki lagi di pos 2 yang jumlahnya kalo tidak salah hanya 3 orang. Akhirnya sekitar jam setengah 7 malam sampai basecamp. Sayan langsung lapor kepada petugas basecamp dan kembali ke blitar dengan di bonceng oleh salah satu orang dari rombongan yang memang membawa motor. Saya menginap semalam di blitar dan akhirnya esok hari kembali ke jakarta melalui surabaya, karena ada sedikit urusan di surabaya.
poto di puncak kawah yang berkabut tebal |
kondisi puncak kawah yang berkabut |
sangat tebal kabutnya di puncak kawah |
Estimasi Biaya dan Transportasi menuju Gunung Kelud dari Jakarta :
- Jakarta - Wlingi (KA Matarmaja) : Rp. 109.000
- Wlingi - BC Gunung Kelud (Ojek) : Rp. 40.000
- Tiket Pendakian Gunung Kelud : Rp. 15.000
Saran yang ingin mendaki gunung kelud :
- Persiapkan fisik, karena treknya lumayan menanjak.
- Musim hujan jalur jadi sangat licin lebih baik gunakan sepatu gunung.
- Tidak ada sumber air, kecuali di air terjun kilisuci tapi jauh dan curam jalurnya.
- Setelah pos 2 sampai puncak harap hati hati, kanan kiri jurang.
- Lebih baik cari barengan, jangan sendiri apalagi malam hari.
- Dilarang naik puncak mahesosuro tanpa pemandu
- Jika tektok pulangnya kemalaman, bisa tidur di basecamp.
- Bawa turun kembali sampahmu, karena gunung kelud lumayan bersih dari sampah.