Curug Cibeureum terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango atau tepatnya di Desa Sindanglaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Curug tersebut mempunya 3 curug dan yang utama bernama Curug Cibeureum, kemudian disisi barat Curug Cidendeng dan Curug Cikundul. Dari ketiga curug tersebut, hanya Curug Cibeureum yang jadi favorite para pengunjung untuk berfoto ria. Perjalanan menuju ke Curug Cibeureum termasuk perjalanan yang penuh dengan perjuangan, karena jalur menuju ke curug menjadi satu dengan jalur pendakian gunung ke Gunung Gede Pangrango. Dari pintu masuk atau loket masuk sampai ke curug jaraknya sekitar2,8 Km dengan kondisi jalan yang cukup menguras tenaga. Adapun waktu normal yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi curug sekitar 1 jam, tapi bagi yang belum terbiasa dengan medan jalanya mungkin bisa 2 atau 3 jam perjalanan. Tapi jangan kecil hati dahulu, karena sepanjang perjalanan kita disajikan pemandangan dan suasana alam yang indah dan menarik.
Bagaimana caranya kita ke Curug Cibereum ? akses menuju lokasi sangat gampang, karena jalan dan transportasi juga sangat mudah terutama bagi anda yang menggunakan angkutan umum. Jika kita menggunakan angkutan umum bus :
- Dari Jakarta bisa melalui terminal bus Kampung Rambutan. Kita bisa menggunakan bus jurusan Cianjur atau bus jurusan tasik ataupun Garut yang lewat Puncak. Contoh busnya diantaranya PO. Marita, PO. Parung Indah, PO. Doa Ibu dan PO. Karunia Bakti. Kemudian setelah melewati Puncak lalu turun di pertigaan Cibodas. Kemudian dari pertigaan Cibodas dilanjut lagi dengan angkot warna kuning jurusan ke Cibodas, lalu turun di pemberhentian terakhir yaitu di pasar cibodas.
- Dari Bandung bisa melalui Padalarang atau Cileunyi. Dari kedua daerah itu anda bisa menggunakan bus Doa Ibu ataupun Karunia Bakti yang lewat Puncak. Kemudian turun di pertigaan Cibodas, lalu dari pertigaan Cibodas dilanjut lagi dengan angkot warna kuning jurusan ke Cibodas, lalu turun di pemberhentian terakhir yaitu di pasar cibodas.
- Dari Bogor bisa melalui Terminal Baranangsiang. Dari terminal bisa menggunakan angkutan sejenis L 300 jurusan Cianjur, kemudian turun di pertigaan cibodas. Kemudian dari pertigaan Cibodas dilanjut lagi dengan angkot warna kuning jurusan ke Cibodas, lalu turun di pemberhentian terakhir yaitu di pasar cibodas.
Biasanya kalau kita menggunakan angkutan umum, saat masuk cibodas ada loket retribusi masuk kawasan wisata, namun jika kita naik angkutan umum biasanya gratis. Nah, setelah dari pasar cibodas kemudian kita jalan kaki meuju pos pendakian atau pintu masuk ke curug. Jalan kaki kurang lebih 1 km, disela perjalanan kita melewati pintu masuk Taman Cibodas. ambil jalur pendakian gunung dan ambil jalur kiri, soalnya jalan dipagar jadi 2 yang kiri ke pendakian dan yang kanan ke kawasan golf.
Kemudian masuk di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang ditandai dengan sebuah tulisan cukup besar. Lalu belok kiri dan ikuti jalan untuk menuju ke Pos utama. Setelah sampai loket kita diwajibkan lapor dan membayar tiket masuk sebesar Rp. 18.500. Setelah dicek petugas dipintu masuk kita dipersilahkan menjelajah alam menuju Curug Cibeureum.
Perjalanan awal masih sedikit agak ringan, karena belum terlalu menanjak dan bebatuan masih tersusun rapi. Selama perjalanan sepanjang 2,8 km kita disuguhi pemandangan yang sangat indah dan suara alam yang sangat menghibur. Setelah kurang lebih 1,5 km kita melewati sebuah telaga yang diberi nama Telaga Biru. Kemudian kita bisa melihat panorama Gunung Pangrango jika cuaca sedang bagus di jalan yang sudah dibuat jembatan beton. Setelah lelah berjalan menanjak akhirnya sampailah dipertigaan Pos Panyangcangan.
Di pos itu jalan mulai berpisah, Sebuah pertigaan dimana jika kita kekiri maka kita memasuki jalur pendakian, namun karena kita mau ke Curug Cibeureum makan kita ambil jalan lurus dan agak menurun. Dari situ perjalanan ke curug sudah tinggal kira-kira 300 meter lagi dan sudah mulai terdengar aliran air dari sungai kecil yang berasal dari air terjun.
Fasilitas di Curug Cibeureum cukup memadai walaupun sedikit. Ada Mushola, Toilet dan ada juga orang yang berjualan asongan untuk sekedar ngopi ataupun makan mie instan. Jangan lupa selalu berhati-hati dan jangan buang sampah sembarangan di lokasi air terjun. Bagi anda yang tidak tahan dengan air dingin disarankan tidak mandi langsung di air terjun, karena airnya sangat dingin.